Pohon kamboja, khususnya kamboja berbunga putih (Plumeira alba), masih dipandang sebelah mata. Sebab, kebanyakan tanaman ini tumbuh di kuburan. Tidak jarang, orang menyebutnya sebagai bunga kuburan. Bunganya yang telah dikeringkan, lantas ditumbuk halus, banyak dipakai sebagai bahan baku wewangian, kosmetik, industri kerajinan dupa, spa, serta teh herbal.
Untuk harga perkilo, kami tidak mematok harga paten dikarenakan harga yang tidak stabil dan berubah sewaktu-waktu. Jika anda berminat, silahkan hubungi kami atau jika anda ada di Banjarmasin, bisa datang langsung ke tempat kami.
Jurus ampuh terbaik meraup RATUSAN SAMPAI RIBUAN dollar per hari!
Kini Sudah saatnya anda berhasil meraih kebebasan finansial Anda dg strategi se-simple ini
Ayoo..Buktikan kedahsyatan jurus ampuh ini! Raih Kebebasan finansial Anda sekarang juga!
Dapatkan full Suport dari kami
Depresi, dengan segala penyebab dan dampaknya merupakan masalah kesehatan dunia yang patut mendapatkan perhatian. Setidaknya, telah banyak bukti di berbagai negara akan pentingnya depresi ini. Di Amerika Serikat, angka kejadian gangguan depresi sangat tinggi; mengenai 20% perempuan dan 12% laki-laki, dimana angka ini paling bayak didominasi oleh remaja dan dewasa.
Dari salah satu studi prevalens pada Tahun 2010 yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), didapatkan bahwa satu dari sepuluh individu (sekitar 10% dari semua populasi) dewasa mengalami depresi, sebagian besar di antaranya mengalami depresi derajat berat.
Badan Kesehatan Dunia (World Health Associtation/WHO) menemukan bahwa depresi lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki; lebih banyak dialami di usia produktif (usia kerja aktif); dan lebih banyak terjadi di area padat industri dan penduduk dimana kesenjangan sosial dan budaya cenderung terjadi.
Dengan kata lain, dapat diketahui penyakit-penyakit berbau depresi ini sangat mungkin terjadi pada orang-orang yang tinggal di area padat (misalnya kita, di Jawa, atau secara umum di Indonesia), juga sangat mungkin menjangkiti kita yang masih berusia belia (usia kerja yang aktif), serta sangat mungkin pula terjadi pada remaja/dewasa yang memiliki terlalu banyak mimpi yang ingin dicapai.
Mimpi-mimpi yang ingin dicapai tersebut, selain daripada memiliki istri/suami yang rupawan, tentunya juga hidup bahagia dengan keluarga di masa sekarang ataupun mendatang. Salah satu faktor yang menunjang kebahagiaan adalah faktor finansial yang baik, yang mana faktor ini merupakan faktor yang amat krusial dan penting bagi sebagian besar orang karena dapat dianggap sebagai salah satu faktor kunci dari semua kebahagiaan disamping faktor religi.
Untuk mendapatkan sesuatu yang disebut finansial yang baik ini tidaklah mudah, banyak cara yang telah dilakukan, banyak pula cara yang telah gagal. Terlepas dari cara yang paling formal dan rutin dilakukan (yakni sekolah dan jual-beli), cara yang menjadi tempat persinggahan ialah berbisnis di dunia maya (dikenal dengan istilah bisnis online). Di Indonesia, memang tidak ada angka statistik yang pasti mengenai berapa banyak dan siapa saja yang telah menggandrungi bisnis online ini (tentunya dengan segala macam jenisnya), namun perlu diketahui bahwa berbagai polemik telah dirasakan oleh sebagian pebisnis online ini. Polemik yang sering menghantui ialah bisnis online yang scam, phishing, dan semua jenis pencurian/penipuan secara online lainnya.
Semua dampak dari polemik tersebut membuat para pebisnis online merasa takut akan kehilangan dan merasa kekecewaan yang besar setelah mengetahui bisnis online yang diikutinya ternyata “menipu”nya. Hal ini tentunya berbahaya bagi kesehatan secara psikologis, mengingat kehilangan dan kekecewaan merupakan dua dari tiga komponen depresi (selain kematian; 3K).
Di era sekarang ini, istilah kehilangan dan kekecewaan telah diramu menjadi bahasa yang lebih informatif dan multimakna, tersebutlah kata “galau” yang sering dipakai dalam membicarakan orang-orang yang bimbang akan kehilangan sesuatu yang dicintainya. Dengan kata lain, apabila seseorang telah merasa galau, paling tidak ia telah mengalami depresi (walaupun masih dalam taraf yang ringan). Oleh karena itu, seseorang tidak boleh merasa kehilangan akan sesuatu secara berlebihan, caranya dengan bersyukur ketika memiliki sesuatu tersebut, dan juga tidak terlalu mendewakan atau mencinta sesuatu tersebut; sehingga dengan cara ini, kekecewaan tidak akan berlarut terlalu lama dan tidak akan membawa seseorang kepada taraf yang disebut depresi.
Akhir-akhir ini, dampak dari galau di dunia online membuat para pebisnis tampaknya mengalami ketakutan yang besar sehingga agak sedikit sulit mengontrol emosi dan pikiran. Hal ini tampak dari kata-kata yang provokatif, berunsur dengki dan hasut, yang dilayangkan kepada pihak tertentu yang telah dianggap membohonginya. Bukan membantu, melainkan hal ini justru dapat memancing pihak-pihak pro untuk mendorong aksi provokatif tersebut dan di sisi lain mendorong pihak yang kontra untuk menyerang balik sambil mengisi amunisi pembelaan. Inilah hal yang lebih dari sekedar polemik, bahkan telah menjadi endemik di dunia maya ini.
Akhir kata, marilah kita berusaha selalu bersyukur, selalu bersabar, dan tidak saling menyakiti perasaan kita satu sama lain. Kita bukan orang galau, kita bukan orang depresi!!!
